LOGIN KELAS X APKJ 1 r58hsx
login di kelas XII TPHP1 DENGAN KODE 5zc2rh
Dengan rasa SYUKUR orang tidak akan memulai dari apa yg TIDAK dia miliki, tapi memulai dari apa yg dia MILIKI
Sabtu, 02 November 2013
Jumat, 01 November 2013
ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL TROWING
|
- MODEL PEMBELAJARAN
SNOW BALL TROWING
- B. Deskripsi
Snowball secara etimologi berarti bola
salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball
Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Menurut
Saminanto, metode pembelajaran Snowball Throwing disebut juga metode
pembelajaran gelundungan bola salju. Metode pembelajaran ini melatih
siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola
salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya
dalam satu kelompok. Sedangkan menurut
Kisworo metode pembelajaran snowball
throwing adalah suatu metode
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua
kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke
siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
C.
Kelebihan
1.
Suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar
bola kertas kepada siswa lain.
2.
Siswa
mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena
diberikesempatan utk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
3.
Membuat
siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat
temannya seperti apa.
4.
Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran.
5.
Pendidik
tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek.
6.
Pembelajaran
menjadi lebih efektif.
7.
Ketiga
aspek yaitu aspek koknitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai
- Kekurangan
1.
Sangat
bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa
yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat
siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh
soal yang telah diberikan.
2.
Ketuakelompokyang
tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu
menjadi penghambat bagi anggota
lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang
tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
3.
Tidak
ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. tapi tdk menutup
kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan
penghargaan kelompok.
4.
Memerlukan
waktu yang panjang.
5.
Murid
yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
6.
Kelas
sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.
- Langkah-langkah pelaksanaan Snowball Throwing
Menurut Suprijono dan Saminanto, langkah-langkah
pembelajaran model pembelajaran snowball
throwing adalah:
1.
Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan dan KD yang ingin dicapai (dalam bentuk
Lembar informasi(materi), contoh soal, dan LKS)
2.
Guru
membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi.
3.
Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada
temannya.
4.
Kemudian
masing-masing kelompok diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan beberapa
pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5.
Kemudian
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
kelompok ke kelompok yang lain selama ±
5 menit.
6.
Setelah
kelompok mendapat satu bola dengan beberapa pertanyaan diberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut.
7.
masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan soal yang diterima
8.
Evaluasi.
- CONTOH PENERAPAN
Pada Materi Eksponen
- PROSES SAINTIFIK
·
mengamati;
mempelajari
lembar informasi (materi termasuk contoh)
·
menanya;
siswa
berdiskusi dalam kelompok guru sebagai fasilitator dan konsultan( memberikan
penjelasan jika ada siswa /kelompok yang kesulitan)
·
mengumpulkan
informasi;
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
·
mengasosiasi;
dan
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan beberapa pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
·
mengkomunikasikan/mempresentasikan
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pekerjaan soal yang diterima
- PENILAIAN OTENTIK
Dapat
menilai ketiga aspek yaitu aspek
koknitif, afektif dan psikomotor
Label:
Guru Profrsional
FORUM ILMIAH GURU
- Mengapa harus ada forum ilmiah
- Karena forum ilmiah bisa menjadi wadah/ tempat untuk meningkatkan profesionalitas utamanya profesionalitas guru
- Kriteria forum ilmiah yang diinginkan guru matematika
·
Diikuti oleh guru
Menjadi tempat bertukar ide, gagasan atau forum diskusi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya
Menjadi tempat untuk melakukan publikasi karya tulis ilmiah guru
Menjadi tempat berbagi pengalaman terbaik dalam mengembangkan profesionalime guru
Menjadi tempat bertukar ide, gagasan atau forum diskusi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya
Menjadi tempat untuk melakukan publikasi karya tulis ilmiah guru
Menjadi tempat berbagi pengalaman terbaik dalam mengembangkan profesionalime guru
- Bentuk forum ilmiah
Seminar
Muktamar
Kolokium
Konferensi
Whole
group
Santiaji
Diskusi
kelompok
Bedah
buku
Lokakarya
Sarasehan
Diskusi
panel
Workshop
karya tulis ilmiah
- Kriteria forum ilmiah yang diinginkan guru matematika
Seminar
Sarasehan/Simposium
Pertemuan
yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu
hal/masalah dalam bidang tertentu.
Lokakarya/SanggarKerja
Santiaji
Pertemuan
yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
Muktamar
Pertemuan
para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
Konferensi.
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu
masalah yang dihadapi bersama.
DiskusiPanel
Diskusi
yang dilangsungkan oleh panelis dan
disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur
oleh seorang moderator.
DiskusiKelompok
Penyelesaian
masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.
Diskusipleno
Adalah
kelompok-kelompok berkumpul untuk melaporkan hasil diskusi dalam kelompoknya.
(Tindak lanjut dari diskusi kelompok)
Kasualis
Adalah
penelitian bersama atas satu masalah konkret, lalu mengandung berbagai macam
kemungkinan jalan keluar. Konkret sendiri maksudnya nyata, benar-benar ada,
dapat dilihat, dsb.
- Bagaimana memanfaatkan forum ilmiah
a.
Menjadi peserta
b.
Menjadi panitia
c.
Menjadi penyaji
Label:
Guru Profesional
Langganan:
Postingan (Atom)