PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMBINAAN DAN TES KESAMAPTAAN
SMK NEGERI JAWA TENGAH
PATI
PEMERINTAH PROVINSI
JAWA TENGAH
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
JAWA TENGAH PATI
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Pedoman Pelaksanaan Kesemaptaan SMK Negeri Jawa
Tengah Pati ini bisa tersusun.
Pedoman pelaksanaan ini berisi tentang definisi dan
pengertian kesamaptaan, tujuan dan fungsi pembinaan kesamaptaan, bentuk-bentuk
kesamaptaan,pedoman pembinaan kesamaptaan, pedoman penilaian dan evaluasi
pembinaan kesamaptaan.
Pedoman ini disusun dengan tujuan agar menjadi
pedoman dalam seleksi penerimaan peserta didik baru maupun dalam pembinaan kesamaptaan
bagi siswa SMK Negeri Jawa Tengah Pati selama menempuh pendidikan guna mencapai
tujuan visi dan misi mewujudkan sumber dayamanusia yang berkarakter unggul.
Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan pedoman ini
tentu masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan maupun pengartian
penyusun memohon dengan kerendahan hati pembaca sekalian untuk memaafkan hal
tersebut, saran dan masukan bisa disampaikan langsung kepada penyusun.
Pati, Maret 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
A. Pendahuluan
B. Tujuan Pembinaan Kesamaptaan
C. Fungsi Pembinaan Kesamaptaan,
D. Bentuk-Bentuk Kesamaptaan,
E. Pedoman Pembinaan Kesamaptaan,
F. Pedoman Penilaian Kesamaptaan
G. Evaluasi Pembinaan Kesamaptaan.
A.
Pendahuluan
Kesamaptaan
merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara
fisik, mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam,
istilah lainnya adalah “siap siaga dalam segala kondisi”.
Dilatarbelakangi
oleh adanya berbagai permasalahan kenakalan remaja yang sering terjadi di masyarakat, baik permasalahan dalam
keluarga ataupun kenakalan anak remaja di sekolah, serta tuntutan persaingan
dunia kerja yang semakin tinggi. Kesamaptaan hendaknya dimiliki oleh setiap orang.
Hal ini menuntut setiap pemuda agar selalu siap untuk melaksanakan bersaing. Sehingga
kesemaptaan multak dimiliki dan dipelihara oleh seluruh pemuda generasi penerus
bangsa utamanya peserta didik lulusan SMK Negeri Jawa Tengah Pati.
B.
Tujuan
Pembinaan Kesamaptaan
Pembinaan kesamaptaan di SMK Negeri Jawa
Tengah memiliki tujuan :
1. Membentuk
fisik, mental, dan kepribadian yang baik peserta didik SMK Negeri Jawa Tengah
2.
Menjaring calon peserta didik bari yang memiliki kebugaran
yang baik dan memilikipotensi yang baik untuk lebih berkembang di SMK Negeri
Jawa Tengah Pati;
C.
Fungsi
Pembinaan Kesamaptaan
1.
Meningkatkan kebugaran peserta didik sehingga mampu mengikuti
setiap kegiatan sekolah dengan maksimal;
2.
Pembentukan sumberdaya lulusan yang memiliki integritas dan
daya juang yang tinggi;
3.
Menjadikan sumberdaya lulusan yang lebih tahan banting, mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi,
4.
Membentuk sumberdaya lulusan yang berkarakter kuat,tidak
mudah mengeluh, dan lebih bersyukur.
D.
Bentuk-Bentuk
Kesamaptaan
Pembinaan kesamaptaan di SMK Negeri Jawa
Tengah Pati berbentuk:
1. Pembinaan
fisik;
a. Berupa
kegiatan senam dan aktifitas olahraga setiap pagi hari mulai dari jam 04.30
s.d.05.00;
b. Pendidikan
Dasar Kepeminpinan selama tiga bulan pada asal tahun pelajaran di kelas awal;
c. Penerapan
PBB secara rutin dan pada setiap kesempatan;
d. Pembinaan
fisik secara rutin setiaap harinya.
e. Melakuakn
pemantauan kesamaptaan secara berkala setiap tiga bulan sekali.
2. Pembinaan
keterampilan;
a. Setiap
siswa diberikan kesempatan untuk melakukan publik speaking secara bergiliran;
b. Setiap
siswa diberikan kesempatan memberikan kuliah tujuh menit pada kegiatan setelah
sholat Isya’ seminggu sekali;
c. Jika
siswa melakukan pelanggaran salah satu sanksinya melakukan publik speaking
sehingga anak bisa memiliki ketrampilan ketika harus berbicara didepan orang
banyak.;
3. Pembinaan
kedisiplinan, mental dan spiritual.
a. Penggemblengan
kedisiplinan siswa dilaksanakan melalui berbagai kegiatan diantaranya: Apel
pagi pada jam 04.00; Apel sebelum masuk kelas pada jam 06.45 dan apel malam pada
jam 20.00;
b. Pembinaan
mental spiritual juga dilaksanakan pada berbagai kegiatan keagamaan baik secara
berkala maupun secara rutin harian.
E.
Pedoman
Pembinaan dan Penilaian Kesamaptaan
Kesamaptaan
Jasmani, adalah kondisi jasmani yang menggambarkan potensi dan kesamaptaan
jasmani untuk melakukan tugas tertentu dengan hasil yang optimal tanpa
memperlihatkan keletihan yang berarti. Untuk mengukur kesamaptaan jasmani ini
diperlukan adanyapemantauan secara periodik agar kesamaptaan jasmani terus
terjaga. Pembinaan ini salah satunya dilaksanakan melalui Tes Kesamaptaan Jasmani secara berkala setiap
tiga bulan sekali.
Pembinaan
dan tes kesamaptaan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMK Negeri Jawa
Tengah mulai dari kelas X, XI, dan XII.
Tes
ini berupa pengukuran kondisi jasmani seseorang melalui ujian lari 3200
meter (item A), ini mengukur kesamaptaan jasmani A. Dalam kesamaptaan ‘A” lari
3200 meter yang diukur adalah
·
Daya tahan otot (muscle endurance).
·
Daya tahan jantung, pernafasan dan
peredaran darah (cardio respiratory
endurance)
Sedangkan
kesamaptaan jasmani “B” (pull/chin up, ujian sit up, ujian push up, serta shuttle run) yang diukur adalah:
- Pull/chin
up dan chinning mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan bagian dalam
- Sit
up mengukur kekuatan dan daya tahan serta flexibilitas otot perut
- Push
up mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan bagian luar
- Shuttle
run mengukur kecepatan, kelincahan dan keseimbangan tubuh.
Peserta
harus memperhatikan faktor-faktor dalam ujian kesemaptaan seperti sikap
permulaan, gerakan, ketentuan hitungan dan gerakan yang salah / tidak dihitung.
Di sini hanya akan dibahas 2 faktor saja yaitu ketentuan hitungan serta gerakan
yang salah / tidak dihitung untuk tiap item tes kesamaptaan.
Penghitungan
nilai sangat tergantung dengan gerakan yang dilakukan peserta untuk tiap item
tes kesamaptaan. Penguji hanya akan menghitung gerakan yang sesuai dengan
ketentuan, gerakan yang salah akan diabaikan (tidak dihitung),
F.
Sistem
penilaian dan Evaluasi Pembinaan Kesamaptaan.
Teknik
penilaian Kesamaptaan:
a.
Lari
3200 meter (Item A)
Penguji
akan menghitung waktu yang dicapai oleh peserta dalam menempuh jarak 3200 meter
dengan cara peserta berlari mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 4 kali.
b.
Pull/chin
up
Peserta
diberikan waktu satu menit untuk melakukan pull up atau chinning. Penguji
menghitung banyaknya gerakan yang benar yang bisa dilakukan dalam waktu satu
menit tersebut.
Ketentuan
hitungan pull up (Pria) :
· Satu
hitungan adalah gerakan mengangkat badan sampai dengan dagu melewati palang.
· Gerakan
yang salah (tidak dihitung)
· Peserta
mengangkat badan dengan tendangan atau sentakan kaki.
· Mengangkat
badan untuk hitungan berikutnya pada waktu siku belum lurus.
· Pada
waktu mengangkat badan dagu tidak melewati palang.
Jika
peserta pria melakukan pull up, maka peserta wanita melaksanakan Chinning
(modifikasi pull up) dengan ketentuan :
Ketentuan
hitungan Chinning (Wanita)
· Satu
hitungan adalah gerakan menarik badan dengan lengan lurus, membengkokkan lengan
sampai dada bagian atas menyentuh palang dan dagu melampaui palang.
· Gerakan
yang salah (tidak dihitung)
· Tidak
seluruh telapak kaki menempel di lantai atau mengangkat telapak kaki.
· Dagu
tidak menyentuh palang.
· Dagu
tidak melampaui palang.
· Ketika
melaksanakan gerakan pantat mengayun dan badan bergelombang.
· Pada
saat kembali ke sikap semula kedua lengan atau siku belum lurus badan sudah
ditarik kembali.
c.
Sit
Up
Peserta diberikan waktu satu menit untuk melakukan sit
up. Penguji menghitung banyaknya gerakan yang benar yang bisa dilakukan dalam
waktu satu menit tersebut.
Ketentuan hitungan (Pria):
gerakan dihitung satu hitungan dari sikap telentang
sampai siku tangan kanan melampaui lutut sebelah kiri atau sebaliknya.
Gerakan yang salah (Pria)
Posisi badan pada saat mengangkat badan tidak sampai 90 derajat.
Posisi badan pada saat mengangkat badan tidak sampai 90 derajat.
·
Siku kanan tidak
melewati lutut kaki sebelah kiri atau sebaliknya
·
Pada waktu kembali ke
sikap semula (sikap telentang) kedua siku tangan tidak menyentuh tanah.
·
Apabila pegangan
tangan terlepas, gerakan tersebut tidak dihitung dan peserta kembali ke posisi
semula serta meneruskan gerakan untuk mendapatkan hitungan berikutnya dengan
memulai gerakan dari sikap telentang.
Ketentuan hitungan (Wanita)
Dihitung 1 hitungan mulai dari sikap berbaring telentang kemudian mengangkat badan sampai sikap duduk minimal 90 derajat.
Dihitung 1 hitungan mulai dari sikap berbaring telentang kemudian mengangkat badan sampai sikap duduk minimal 90 derajat.
·
Kemudian kembali ke
posisi semula untuk hitungan berikutnya.
·
Peserta tidak
diperbolehkan istirahat atau berhenti melakukan gerakan pada posisi semula
(berbaring telentang) lebih dari 5 detik apabila terjadi maka gerakan
dinyatakan selesai.
Gerakan yang salah (Wanita)
·
Badan pada waktu
diangkat ke posisi duduk tidak sampai 90 derajat dengan tanah.
·
Pada saat kembali ke
posisi semula (berbaring telentang) punggung tidak menyentuh tanah.
·
Pada saat mengangkat
badan tangan menekan ke tanah atau berpegangan pada lutut/paha.
d.
Push
Up
Peserta diberikan waktu satu menit untuk melakukan push
up. Penguji menghitung banyaknya gerakan yang benar yang bisa dilakukan dalam
waktu satu menit tersebut.
Ketentuan hitungan (Pria)
·
Dihitung satu
hitungan mulai saat mengangkat badan dengan meluruskan lengan sampai lengan
benar-benar lurus.
·
Kemudian turun
kembali dengan badan lurus sampai berjarak 1 kepal (± 10cm) dari tanah langsung
mengangkat badan untuk hitungan berikutnya.
·
Gerakan yang tidak
benar tidak memperoleh hitungan.
·
Gerakan yang salah
(Pria)
·
Sebelum lengan lurus
pada saat mengangkat badan sudah turun kembali.
·
Gerakan dilakukan
dengan badan tidak lurus (bergelombang).
·
Bagian badan
menyentuh tanah pada saat turun.
Ketentuan hitungan (Wanita)
·
Satu hitungan dimulai
dari gerakan mengangkat badan ke atas sampai lengan lurus, badan membentuk
sudut ± 30 derajat dengan tanah.
·
Setelah turun ke
posisi semula samapi badan berjarak ± 10 cm dari tanah langsung mengangkat badan
untuk hitungan berikutnya.
·
Peserta tidak
dibenarkan istirahat / berhenti melakukan gerakan selama lebih dari 5 detik,
apabila terjadi maka gerakan dinyatakan selesai.
Gerakan yang salah/tidak dihitung
(Wanita)
·
Pada waktu mengangkat
badan lengan belum lurus badan sudah turun kembali.
·
Pada saat ke posisi
semula badan / dada tidak menyentuh lantai.
·
Pada saat mengangkat
badan ataupun turun ke posisi semula gerakan badan bergelombang.
·
Pada saat mengangkat
badan maupun turun ke posisi semula badan tidak lurus
e.
Shuttle
Run
Peserta diberikan kesempatan untuk berlari berputar
membentuk angka delapan sebanyak tiga kali. Penguji menghitung banyaknya waktu tempuh
yang mampu dicapai oleh peserta.
Ketentuan Shuttle run berlaku untuk semua peserta baik pria maupun wanita
Ketentuan hitungan
·
Hasil gerakan diambil
dari catatan waktu yang ditempuh dalam jarak 6 x 10 m.
·
Bila peserta
mendahului start sebelum ada aba-aba “Ya” maka pelaksanaan ujian untuk kelompok
tersebut diulangi.
·
Bila ada peserta yang
melakukan gerakan yang salah maka peserta ujian dapat mengulangi setelah
kelompok tersebut selesai.
Gerakan yang salah (tidak dihitung)
·
Start mendahului
aba-aba “Ya”.
·
Pada putaran pertama
dan kedua tidak membuat angka delapan.
·
Gerakan tidak
dilakukan bolak balik.
·
Pada putaran terakhir
tidak berlari lurus menuju ke posisi waktu start.
·
Peserta memegang
tiang tonggak pada waktu berlari.
Selain
itu perlu ada pemantauan tentang indeks massa tubuh guna memantau kesehatan
peserta didik. Indeks massa tubuh adalah cara yang baik untuk menilai apakah
berat badan Anda sehat atau tidak,” kata Jessica Crandall, RD( pendidik
diabetes bersertifikat dan juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and
Dietetics, dikutip dari Daily Burn).
Indeks
massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan siapa saja
yang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat. Indeks massa tubuh
alias BMI membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan Anda, dihitung
dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter
kuadrat.
Hasil
penghitungan BMI dibandingkan dengan dengan kategori berat badan yang tercantum
di bawah ini:
Nilai BMI
|
Kategori
|
Di bawah 18,5
|
Berat badan kurang
|
18,5 – 22,9
|
Berat badan normal
|
23 – 29,9
|
Berat badan berlebih
|
30 ke atas
|
Obesitas
|
TES
KESAMAPTAAN
|
||||||
SMK
NEGERI JAWA TENGAH PATI
|
||||||
Nama
|
:
...........................................
|
|||||
NIS
|
: ...........................................
|
|||||
Kelas
|
:
...........................................
|
|||||
Jurusan
|
:
...........................................
|
|||||
No
|
Tes
|
HASIL
TES/Tanggal Tes
|
Keterangan
|
|||
Semester
1
|
Semester
2
|
|||||
1
|
Lari
|
Capaian waktu yang diperoleh untuk jarak 3200 meter
|
||||
2
|
Push up
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||||
3
|
Sit up
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||||
4
|
Pull up/Chining
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||||
5
|
Shuttle run
|
dihitung waktu yg
dicapai untuk tiga kali putaran
|
||||
Tinggi Badan
|
||||||
Berat Badan
|
||||||
BMI
|
||||||
Pati, .......................
|
||||||
Penguji
|
||||||
..............................
|
||||||
TES
KESAMAPTAAN CALON PESERTA DIDIK BARU
|
||||
SMK
NEGERI JAWA TENGAH PATI
|
||||
Nama
|
:
.........................................................
|
|||
Nomor Pendaftaran
|
:
.........................................................
|
|||
Asal SMP/MTs
|
: .........................................................
|
|||
Asal Kota/Kabupaten
|
:
.........................................................
|
|||
Pilihan Jurusan
|
:
.........................................................
|
|||
No
|
Tes
|
HASIL
TES
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
Lari
|
Capaian waktu yang diperoleh untuk jarak 3200 meter
|
||
2
|
Push up
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||
3
|
Sit up
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||
4
|
Pull up/Chining
|
dihitung jumlah
gerakan yang benar permenit
|
||
5
|
Shuttle run
|
dihitung waktu yg
dicapai untuk tiga kali putaran
|
||
Nilai
Akhir
|
||||
Tinggi Badan
|
||||
Berat Badan
|
||||
BMI
|
||||
Pati, .......................
|
||||
Penguji
|
||||
..............................
|
||||
REKAP
NILAI KESAMAPTAAN
|
|||||||||||||||
SMK
NEGERI JAWA TENGAH
|
|||||||||||||||
Kegiatan
|
:
....................................................
|
||||||||||||||
Kelas
|
:
....................................................
|
||||||||||||||
Jurusan
|
: ....................................................
|
||||||||||||||
Tanggal pelaksanaan
|
:
....................................................
|
||||||||||||||
NO
|
NAMA
|
L/P
|
LARI
(A)
|
Sit
up
|
Push
up
|
Pull/Cyn
up
|
Suttle
run
|
Nilai Akhir (A+B)/2
|
Predikat
|
||||||
Menit
|
Nilai
|
Jml
|
Nilai
|
Jml
|
Nilai
|
Jml
|
Nilai
|
Waktu
dlm detik
|
Nilai
|
Nilai
B
|
|||||
1
|
|||||||||||||||
2
|
|||||||||||||||
3
|
|||||||||||||||
4
|
|||||||||||||||
5
|
|||||||||||||||
6
|
|||||||||||||||
7
|
|||||||||||||||
8
|
|||||||||||||||
9
|
|||||||||||||||
10
|
|||||||||||||||
11
|
|||||||||||||||
12
|
|||||||||||||||
13
|
|||||||||||||||
14
|
|||||||||||||||
15
|
|||||||||||||||
16
|
|||||||||||||||
17
|
|||||||||||||||
18
|
|||||||||||||||
19
|
|||||||||||||||
20
|
|||||||||||||||
21
|
|||||||||||||||
22
|
|||||||||||||||
23
|
4
|
||||||||||||||
24
|
|||||||||||||||
MAX
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|||
MIN
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|||
RATA-RATA
|
4
|
###
|
###
|
###
|
###
|
###
|
###
|
###
|
####
|
###
|
0
|
#####
|
|||
Pati, ...................
|
|||||||||||||||
1. Nilai di bawah 20 di kategorikan
"sangat kurang"
|
Penguji
|
||||||||||||||
2. Nilai 20 s/d 39 di kategorikan
"kurang"
|
|||||||||||||||
3. Nilai 40 s/d 60 di kategorikan
"Cukup"
|
|||||||||||||||
4. Nilai 61 s/d 80 di kategorikan
"Baik"
|
.........................
|
||||||||||||||
5. Nilai 80 s/d 100 di kategorikan
"Sangat Baik "
|
|||||||||||||||
G.
Evaluasi
dan Pelaporan Pembinaan Kesamaptaan
1. Hasil penilain kesamaptaan peserta didik baru
dijadikan dasar untuk penerimaan dalam seleksi PPDB.
2. Pembinaan
kesamaptaan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMK Negeri Jawa Tengah mulai
dari kelas X, XI, dan XII.
3. Standar
yang harus dicapai oleh peserta didik SMK Negeri Jawa Tengah adalah minimal
semua siswa mencapai nilai di atas Baik.
4. Hasil
rekap penilaian kesamaptaan peserta didik tiap periode dianalisis dalam
beberapa kriteria sesuai aspek yang diukur, dan hasilnya dijadikan bahan
evaluasi pembinaan fisik peserta didik.
Jika hasil belum sesuai dengan yang diharapkan atau belum memenuhi standar
secara umum maka perlu diambil tindakan perbaikan pembinaan untuk kegiatan
berikutnya.
5. Pelaksanaan
pembinaan dan penilaian kesamaptaan menjadi tugas dan tanggung jawab guru
pamong dan pengelola asrama. Demikian pula pengadministrasian dan
pendokumentasian serta pelaporan.
6. Pelaporan
penilaian peserta didik dilaporkan dalam bentuk predikat dan dilaporkan kepada
wali kelas untuk dilaporkan kepada orang tua wali murid dalam buku laporan
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar